Assalamu'alaikum teman2,, mau share aja.. Smoga bisa menjadi pembelajaran bersama.. Saling mengingatkan sesama muslim lah.. Sumbernya ane ambil dari kaskus.. Jadi kalau ada poin2 yg salah mohon dibenarkan...
1. Mendahului Imam Ketika Shalat
Imam (adalah) orang yang paling layak dalam menasihati orang-orang yang shalat di belakangnya, dan melarang mereka dari mendahuluinya dalam ruku’ atau sujud.
Biasanya orang2 indonesia ketika shalat yaitu mendahului imam pada saat pengucapan "AMIN" ... menurut penelitian ane selalu saja sebelum imam bilang Amin para makmum yang shalat udah duluan bilang Amin
“Tidakkah takut orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, bahwa Allah akan mengubah kepalanya menjadi kepala keledai” (HR Muslim : 1/320-321)
2. Memperlambat gerakan Imam Ketika Shalat
Hal yang ane saksikan rata2 para makmum memperlambat gerakan imam.
contohnya : ketika imam,sujud makmum masih rukuk sehingga ketinggalan rakaatnya
sebenarnya ini tidak benar..seharusnya kita harus mengikuti gerakan imam ,TIDAK MEMPERLAMBAt DAN MEMPERCEPAT GERAKAN IMAM
Kalau imam ruku, ikutlah ruku. Kalau imam sujud, ikutlah sujud. Kalau imam bangkit untuk rakaat berikutnya, ikutlah bangkit.
Jika merasa "tidak puas" menikmati shalat jamaah, ambillah kesempatan untuk menikmatinya pada shalat-shalat sunnah (yang hampir tak terbatas jenis, jumlah, dan waktunya itu).
3. Salah Dalam Mengucapkan Salam
Ketika seseorang lagi chating / smsan ma temannya dengan mengucapkan salam gaul atau lebih tepatnya seperti : mekum,askum ,aslm.wbr ,dll.
Padahal pengucapan salam seperti itu tidak ada faedahnya sama sekali. Ucapkanlah salam yang benar seperti ASSALAMUALAIKUM yang mana tujuannya mendoakan seseorang.
Pendapat lain: "kalau dalam beberapa hal singkatan diperlukan, gpp.. dengan syarat:
1. org yg kita tuju spt lwn chat/sms kita tahu dari maksud singkatan yg
kita pake
2. singkatannya wajar... g dibuat2/dialay2in, atau mengandung makna laen..
cth: assalam.wr.wb <boleh> ; asslm.. <boleh> ; ass. <g boleh="" bs="" jd="" laen=""> ; askum < TERLALU JAUH> ; mekum < KERJAAN ANAK ALAY> </g></boleh></boleh>
Meskipun bgt lebih bagus kalau dilengkapin... "assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.."
4. Mengolok Olok Orang Ajaran Nabi
Di jaman sekarang ini hal ini bukan hal yang langka dicari..karena ketika orang mau shalat dikit2 udah dibilang "udah taubat nih yie.." ,, "cie..cie ada pak usatdz nih " ,, sekali liat orang yang berjenggot langsung nyelentuk "teroris tuh"
Orang2 yang seperti itu ialah orang kafir
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآَيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman.” (QS. At-Taubah 9: 65-66)
5. Dilarang Berbicara / berkomunikasi Pada Saat Khotib Naik Mimbar
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a ia berkata: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Apabila engkau berkata kepada temanmu, diamlah! pada hari Jumat. Padahal imam sedang berkhutbah, maka kamu benar-benar telah melakukan satu perkara yang sia-sia.
Jadi jika kita berbicara pada saat khotib naik mimbar pada shalat jum'at ,,,maka amal shalat jum'at kita akan sia2
maka berhati-hatilah untuk tidak berbicara.
6. Luput Dari Shalat Subuh
Jika engkau ketiduran atau lupa sehingga luput dari waktu shalat, maka hendaklah engkau shalat ketika engkau terbangun dari tidur atau ketika ingat walaupun ketika itu saat terbitnya atau tenggelamnya matahari. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ نَامَ عَنْ صَلاَةٍ أَوْ نَسِيَهَا فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا لاَ كَفَارَةَ لَهَا إِلاَّ ذَلِكَ .
“Barangsiapa yang tertidur sehingga luput dari shalat atau dalam keadaan lupa, maka hendaklah ia shalat ketika ia ingat dan tidak ada kafaroh (tebusan) selian itu.” (HR. Bukhari, dan Muslim )
Sebenarnya ketika kita ketiduran dan terbangun kita boleh shalat subuh walaupun matahari sudah terbit tapi syaratnya misalnya kecapean atau ada halangan..dan jangan biasakan bgun kesiangan lagi gan..pokonya shalat harus tepat waktu!!
7. Meniggalkan Shalat Berjamaah Di Masjid
Ibnu ‘Allan Asy Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Jika kalian melaksanakan shalat di rumah kalian yaitu melaksanakan shalat wajib sendirian atau melaksanakan shalat jama’ah namun di rumah (bukan di masjid) sehingga tidak nampaklah syi’ar Islam, sebagaimana hal ini dilakukan oleh orang yang betul-betul meremehkannya ... ,maka kalian berarti telah meninggalkan ajaran Nabi kalian yang memerintahkan untuk menampakkan syi’ar shalat berjama’ah. Jika kalian melakukan seperti ini, niscaya kalian akan sesat. Sesat adalah lawan dari mendapat petunjuk
note: Ancaman bagi orang yang meninggalkan shalat jama’ah ini ditujukan bagi kaum pria, sedangkan wanita lebih utama shalat di rumahnya berdasarkan kesepakatan kaum muslimin . Semoga Kita semua bisa membiasakan shalat di berjamaah di masjid
8. Merayakan Perayaan Yang Bukan Hari Raya Islam
Nah,,yg ini bnyk gan,, seperti pada saat valentine,halowen,dsb..padahal maksudnya ini ikut merayakan dalam hal gembira atau melakukan sesuatu sesuai dengan hari itu berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa membuat sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami yang tidak terdapat (tuntunan) padanya, maka ia tertolak.” (HR. Al-Bukhari)
Hendaknya setiap muslim merasa mulia dan bangga dengan agamanya, serta merasa cukup dengan ketetapan Allah dan Rasul-Nya dalam agama yang lurus ini dan segala sesuatu yang telah diridhai Allah untuk para hamba-Nya. Maka, hendaknya tidak menambahi dan tidak mengurangi.
Selain itu acara ULANG TAHUN.. yang ini paling parah bget gan …miris bget liatnya…umur makin pendek kok malahan senang… ga mikir apa tuh orang..Ada acara lempar telor ke teman lah ampe baju temannya basah kuyup umur temannya makin pendek kok dirayain.. Dasar manusia jaman sekarang ada2 aja agan…miris bget litany…seharusnya kalo kita ulang tahun tuh perbanyak hamdalah dan istigfhar karena diberi umur panjang oleh ALLAH SWT…
9. Memasuki Rumah Orang Lain Tanpa Izin Si Empunya Rumah
Ayat di atas dengan jelas membedakan antara salam dan meminta izin. Dengan demikian, seseorang yang telah dijawab salamnya, harus meminta izin sebelum masuk ke dalam rumah. Inilah adab yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Masih banyak kaum muslimin yang menganggap ini sebagai perbuatan sepele yang sah-sah saja. Apalagi bila si empunya rumah termasuk kerabat atau sahabat yang dekat dengannya.Mereka sama sekali tidak menyadari, bahwa perbuatan seperti itu merupakan perbuatan dosa yang dapat membawa mudharat yang sangat berbahaya.
10. Melewati Orang Yang Sedang Shalat
Berjalan di depan orang shalat di antara dia dan sutrah (pembatas)nya adalah perbuatan haram, karena mengganggu dan mengacaukan konsentrasinya dalam bermunajat kepada Allah subhanahu wata’ala. Perbuatan ini dilarang dengan keras dan pelakunya mendapatkan ancaman yang sangat berat, sebagaimana dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu dibolehkan bagi yang sedang shalat untuk mencegah orang yang akan melewatinya, jika sekiranya masih ada jalan lain yang memungkinkan untuk dilewati.
Karena dalam sebuah hadits yang bersumber dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, artinya:
“Jika salah seorang diantara kalian shalat menghadap sutrah (yang menghalangi) orang (untuk lewat), lalu ada seseorang yang mau melewatinya maka tahanlah dia. Apabila menolak maka lawanlah dia karena dia adalah syetan.” (HR.al-Bukhari dan Muslim)
11. Duduk memeluk lutut pada saat imam berkhutbah
Imam Ahmad, Abu Dawud, al-Tirmidzi, dan al-Hakim meriwayatkan dari Mu'adz radliyallah 'anhu, ia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْحُبْوَةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ
"Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang hubwah (duduk memeluk lutut) pada hari Jum'at pada saat imam sedang berkhutbah." (HR. Abu Dawud no. 936, al-Tirmidzi no. 472, Ahmad no. 15077, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak no. 1020)
Al-Hubwah berasal dari kata ihtibaa', yaitu merapatkan kedua kaki ke perut dan memasukkan ke dalam kainnya hingga menyatu dengan punggungnya. Bisa juga dengan cara merapatkan kedua kaki ke perut dan memeluk kedua lutut dengan dua tangan sebagai ganti dari baju.
Dengan demikian kita tahu, orang yang duduk seperti ini pada saat imam membaca khutbah telah melakukan kesalahan. Duduk seperti ini dilarang karena menggambarkan sifat malas bagi pelakunya dan menyebabkannya tertidur. Duduk seperti itu juga bisa menyebabkan batalnya wudlu' dan terbukanya aurat.
12. Penulisan Wallahu A’lam
Penulis artikel keagamaan (Islam) atau media Islam lazimnya mengakhiri tulisan dengan kalimat Wallahu a’lam (artinya: “Dan Allah lebih tahu atau Yang Mahatahu/Maha Mengetahui). Sering ditambah dengan bish-shawabi menjadi Wallahu a’lam bish-shawabi.
Hal itu untuk menunjukkan, Allah Subhanahu wa Ta'ala-lah yang Maha Tahu atau lebih tahu segala sesuatu dari kita. Hanya Allah yang Maha Benar dan Pemilik Kebenaran mutlak. Kebenaran yang kita tuliskan itu relatif, nisbi, karena kita manusia tempat salah dan lupa.
Penulisan yang benar, jika yang dimaksud “Dan Allah Maha Tahu” adalah Wallahu a’lam (tanda koma di atas [‘] setelah huruf “a” atau sebelum huruf “l”). Tapi sangat sering kita jumpai penulisannya begini: Wallahu ‘alam (koma di atas [‘] sebelum huruf “a”).
Jelas, Wallahu a’lam dan Wallahu ‘alam berbeda makna. Yang pertama (Wallahu a’lam) artinya “Dan Allah Mahatahu/Maha Mengetahui atau Lebih Tahu”. Yang kedua (Wallahu ‘alam) artinya “Dan Allah itu alam”, bahkan tidak jelas apa arti ‘alam di situ? Kalau ‘alamin atau ‘aalamin, jelas artinya alam, seperti dalam bacaan hamdalah –alhamdulillahi robbil ‘alamin.
Jadi, kalau yang kita maksud itu “Dan Allah Maha Tahu”, maka penulisan yang benar adalah Wallahu a’lam, bukan Wallahu ‘alam.
13. Penulisan Silaturahim/Silaturahmi
Sebenarnya bisa dibilang silaturahmi adalah sebuah salah kaprah, karena jika merujuk kepada asal katanya, bahasa Arab, maka kata yg benar adalah SILATURAHIM. Mari kita tinjau per-kata-nya.
Silaturahmi dan silaturahim, jika merujuk pada bahasa Arab, mempunyai huruf penyusun yg sama. Yang membedakan adalah akhirannya yg otomatis akan mempengaruhi artinya. Silah itu berarti menyambungkan. Sementara rahmi mempunyai arti rasa nyeri yg timbul (dan diderita sang ibu) pada saat melahirkan. Adapun rahim adalah kasih sayang (ingat: ALLOH SWT mempunyai sifat Ar Rahim, Yang Maha Penyayang).
Dengan demikian, silaturahim = hubungan kasih sayang, sedangkan silaturahmi = penghubung uterus (tali pusar yg menghubungkan ibu dan anak).
14. Tidak Mengisi Shaf Paling Depan Ketika Shalat Berjamaah
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ صُفُوْفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا، خَيْرُ صُفُوْفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا “Sebaik-baik shaf pria adalah shaf yang awal dan sejelek-jelek shaf pria adalah yang akhirnya. Sebaik-baik shaf wanita adalah shaf yang terakhir dan sejelek-jelek shaf wanita adalah yang paling awal.” (Shahih, HR. Muslim, no. 440)
Al-Imam Nawawi rahimahullahu berkata: “Adapun shaf-shaf pria maka secara umum selama-lamanya yang terbaik adalah shaf awal dan selama-lamanya yang paling jelek adalah shaf akhir. Berbeda halnya dengan shaf wanita. Yang dimaukan dalam hadits ini adalah shaf wanita yang shalat bersama kaum pria. Adapun bila mereka (kaum wanita) shalat terpisah dari jama’ah pria, tidak bersama dengan pria, maka shaf mereka sama dengan pria, yang terbaik shaf yang awal sementara yang paling jelek adalah shaf yang paling akhir.
15. Tidak Mensyukuri Nikmat Terhadap Cuaca
Nah, itu sangat sering kita jumpai di negara ini,kenapa ketika hujan panas kemarau badai datang kita selalu mengeluh,, jika hari panas kita ngeluh,, hujan juga kita ngeluh, apa sih maunya manusia,,kita tidak sadar bahwa semuanya adalah rahmat Allah, dan setiap yang terjadi pula ada hikmahnya. Tidak semua manusia bersyukur dengan apa yang ada. Manusia mudah jemu dengan apa yang sedang dinikmati.
Allah SWT berfirman, ''Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri.'' (QS An Naml [27]: 40).
Allah SWT berfirman, ''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'
Betapa besar nikmat ALLAH yang telah menciptakan hujan panas dsb
16. Memotong Jenggot dan Memanjangkan Kumis
Yang ini juga salah satu kesalahn gan dalam umat islam sekarang..biasanya orang2 dengan bangganya memanjangkan kumisnya dan malah memotong jenggotnya. padahal itu salah
Dari Nafi’ dan Ibnu Umar radliyallahu ‘anhuma berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Bedakanlah kalian dengan orang-orang musyrik, yaitu banyakkanlah jenggotmu dan pangkaslah kumismu.”
Diriwayatkan juga oleh keduanya dari Abdullah bin Umar radliyallahu ‘anhuma : “Pangkaslah kumis kalian dan biarkan jenggot kalian tumbuh.” Dalam suatu riwayat lain : “Cukurlah kumis kalian dan biarkan tumbuh jenggot kalian.”
“Sesungguhnya orang musyrik itu, mereka membiarkan kumis mereka tumbuh dan mencukur jenggot mereka. Maka bedakanlah dengan mereka yaitu biarkanlah jenggot kalian tumbuh dan cukurlah kumis kalian.” (Diriwayatkan oleh Al Bazzar dengan sanad yang hasan)
Dari Abu Hurairah juga diriwayatkan oleh Muslim :
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : “Bedakanlah kalian dengan orang-orang Majusi, karena sesungguhnya mereka (orang-orang Majusi) memendekkan jenggot dan memanjangkan kumisnya.”
17. Minal Aidin Wal Faizin” Bukan “Mohon Maaf Lahir dan Batin
“Minal Aidin Wal Faizin” Bukan “Mohon Maaf Lahir dan Batin”
Dikalangan masyarakat dan media Televisi berjuta juta muslim di indonesia sering mendengar kata “Minal Aidin Wal Faizin” digandengkan dengan kata 'Mohon maaf lahir batin'
Kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” adalah penggalan sebuah doa dari doa yang lebih panjang yang diucapkan ketika kita selesai menunaikan ibadah puasa yakni : “Taqabbalallahu minna wa minkum wa ja’alanallahu minal ‘aidin wal faizin” yang artinya “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”.
Sehingga arti sesungguhnya dari “Minal Aidin wal Faizin” adalah “Semoga
kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”.
18. Melewati Orang-Orang Ketika Khotib berkhutbah
Nih juga salah gan,, biasanya ketika ustadz berkhutbah kita yang baru saja tiba di masjid langsug mencari shaf di depan dan melewati orang2 yang telah mendengarkan khutbah ..padhal itu salah
Sahabat Abdillah bin Busrin ra telah berkata: Ada seorang lelaki datang, lalu dia melewati shaf yang telah diduduki para jamaah, sedangkan Rasulullah saw sedang menyampaikan khutbah Jum'ah. Lalu Rasulullah memerintahkan. "Duduklah! Sebab apa yang engkau lakukan dan sifatmu yang egois itu telah menyakitkan hati teman-temanmu yang sudah lebih dahulu duduk" (HR. Ahmad).
Sahabat Anas bin Malik ra telah bericata: Pada suatu ketika Rasulullah saw sedang berkhutbah, tiba-tiba datang seorang lelaki melewati shaf (barisan) yang telah diduduki para jamaah Jum'ah, hingga kemudian dia duduk di dekat Rasulullah. Setelah selesai shalat, Rasulullah kemudian bertanya kepada lelaki itu "Ya Fulan, apakah yang memberatkan dirimu untuk berkumpul bersama kami?" Jawabnya: "Ya Rasulullah, sebab aku ingin memanfaatkan tempat kosong yang berada di depan yang belum ditempati." Lalu Rasulullah bersabda: "Aku telah melihatmu melewati .orang-orang yang duduk mendengarkan khutbah, padahal perbuatan seperti itu adalah menyakitkan hati mereka. Dan barangsiapa menyakiti hati seorang muslim, berarti dia telah menyakiti hatiku. Dan barangsiapa menyakiti hatiku, berartj dia telah menyakiti Allah 'azza wa jalla " (HR. Thabrani dalam kitab Ash-Shaghir dan Al-Ausath).
19. Shalat Harus tuma’ninah (tenang dan tidak terburu-buru)
Sering kita jumpai orang yang shalatnya ngebut atau cepat bget tidak memperhatikan bacaan ataupun grakannya.. padahal shalat haruslah thuma’ninah karena termasuk rukun shalat
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang beliau sampaikan kepada seseorang yang buruk dalam melaksanakan shalatnya dan tidak thuma’ninah, saat itu beliau bersabda, “Kembalilah (ulangilah) dan shalatlah karena sesungguhnya engkau belum shalat”, hal itu beliau ucapkan sampai tiga kali (karena orang tersebut setiap kali mengulangi shalatnya hingga tiga kali, ia masih tetap melakukannya seperti semula), lalu orang tersebut berkata. ”Wahai Rasulullah, Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebanaran, aku tidak dapat melakukan yang lebih baik daripada ini, maka ajarilah aku”.
Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya.
“Artinya : Jika engkau hendak mendirikan shalat, sempurnakanlah wudhu, lalu berdirilah menghadap kiblat kemudian bertakbirlah (takbiratul ihram), lalu bacalah ayat-ayat Al-Qur’an yang mudah bagimu, kemudian ruku’lah sampai engkau berdiri tegak, kemudian sujudlah sampai engkau tenang dalam posisi duduk. Kemudian, lakukan itu semua dalam semua shalatmu” (Disepakati keshahihannya ; Al-Bukhari, kitab Al-Adzan 757, Muslim kitab Ash-Shalah 397)
20. Menguap Dan Bersin
Salah satu ibadah yang telah diremehkan oleh sebagian kaum muslim adalah menjaga adab-adab yang telah diajarkan oleh Islam. Adab-adab tersebut memang terkesan sepele, tetapi jika kita mengamalkannya dengan niat beribadah dan dengan niat meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, amal tersebut akan bernilai ibadah di sisi Allah Ta’ala. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan hasil sesuai dengan niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Salah satu adab islami yang sudah banyak ditinggalkan kaum muslimin adalah adab ketika bersin dan menguap. Banyak kaum muslimin saat ini yang tidak mengetahui adab ini. Ketika bersin, banyak di antara mereka yang tidak mengucapkan “alhamdullillah”. Mungkin itu disebabkan mereka lupa atau tidak mengetahui keutamaannya.
Demikian pula ketika ia menguap, seharusnya seorang muslim menahannya semampu mungkin. Akan tetapi, banyak dari kita, membuka mulut lebar-lebar saat menguap, sehingga semua orang pun bisa melihat seluruh isi mulutnya.
Alasan kenapa menguap itu ga baik:
-Semua jenis menguap berasal dari syaitan, dan barangsiap menguap maka hendaklah ia lawan semampunya.
-Syaitan ingin menguasai anak Adam melalui menguap agar anak Adam menjadi malas dan tidak bersemangat dalam beribadah.
-Syaitan berusaha menjerumuskan anak Adam untuk melakukan sesuatu yang mengurangi kehormatannya, atau menjadikan mereka bosan melakukan ibadah, atau menyibukkan mereka sehingga meninggalkan ibadah. Dengan demikian, ia dapat memperolok dan menertawai mereka.
-Syaitan menertawakan orang yang dapat dikuasainya.
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan benci terhadap menguap. Maka apabila ia bersin, hendaklah ia memuji Allah (dengan mengucapkan ‘Alhamdullillah’). Dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mendengarnya untuk mendoakannya. Adapun menguap, maka ia berasal dari setan. Hendaklah setiap muslim berusaha untuk menahannya sebisa mungkin, dan apabila mengeluarkan suara ‘ha’, maka saat itu setan menertawakannya.” (HR Bukhari)
21. Membuka Aurat
Hal ini bukan jarang kita liat..mungkin tiap hari kita liat ,,dan biasanya dilakukan oleh kaum perempuan,,tapi secara tidak sadar para laki-laki juga ga pedulikan jika auratnya kebuka,,
Aurat pria yg tak boleh dilihat oleh pria lain dan aurat wanita yang tak boleh dilihat oleh wanita lain adalah antara pusat dan lutut. Aurat wanita dalam hubungannya dengan pria lain atau wanita yang tak seagama adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan kedua telapak tangan.
22. Membangun Bangunan di Atas Kubur
Sering kita liat jika di kuburan2 zaman sekarang pasti ada yang ada atapnya,, ada yang ada pagarnya dsb. padahal hal tersebut termasuk keslahan umat islam di zaman sekarang ini
قال علي لابي الهياج الاسدي : ابعثك على مابعثني رسول الله ص ان لاتدع تمثالا الاطمسته ولاقبرا مشرفا الاسويته
Artinya: Telah berkata ‘Ali kepada Abul Hayya al-Asadie: Aku mengutusmu sebagaimana Rasulullah pernah mengutus aku, yaitu bahwa tidak boleh engkau membiarkan satupun patung melainkan hendaklah engkau hancurkan dia dan (tidak boleh engkau biarkan) sesuatu kuburan yang tinggi, melainkan hendaklah engkau ratakan dia. (HSR. Muslim dan Ahmad).
قال جابرنهى رسول الله ص ان يبنى على القبرا ويزادعليه
Keterangan:
Riwayat dari Jabir itu menunjukkan terlarang mendirikan apa-apa di atas kuburan dan terlarang menambah apa-apa diatasnya.
Riwayat dari ‘Ali menunjukkan bahwa kubur yang sudah pernah ditinggalkan orang, hendaklah diratakan.
“Mentegel”, “mengubin” dan “memberi atap” termasuk dalam kata-kata “didirikan” yang ada di riwayat Jabir tersebut.
Oleh karena itu, terlarang mentegel, mengubin dan memberi atap atas sesuatu kuburan.
23. Menjadi Seorang Pemimpin
Di zaman sekarang ini orang pada berbondong2 untuk menjadi presiden lah,,gubernur lah,,walikota lah..tapi tahukah agan2 kalo jadi pemimpin itu enak di dunianya aja,, di akhirat berat karena akan diminta pertanggungjawaban.. termasuk kita juga adalah khalifa di muka bumi ini
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya :
Dari Ibn Umar r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. Berkata :”Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelolaharta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.“
Sekian info dari ane,, kurang lebihnya mohon maaf,, dan mungkin teman2 bisa memberi info kalau ada yang menyimpang.. Catatan ini tidak hanya untuk teman2 tetapi juga untuk ane khususnya.. Smoga kita bisa mendapatkan hikmahnya.. Wassalamu'allaikum
1. tulisan terlalu panjang dan kecil2.. mata mejadi capek membacanya..
BalasHapus2. bahasanya terlalu formal bidd..
3. judulnya terlalu panjang -_-
tapi all of contents : goood.. :]